Rabu, 11 Januari 2012

Tradisi Meminjam istri di India



Pinjam Istri? woow :O, agak ekstrem gak sih di dengernya? ketika kita mendengar kata "meminjam istri", pasti terdapat segudang pertanyaan dalam benak kita, diantaranya adalah "apakah sang suami mengizinkan?", "apakah sang istri yang dipinjam merasa bahagia? atau tersiksa?", "mengapa mesti ada tradisi meminjam istri? apakah karena sang suami yg ingin meminjam istri oarng lain tidak puas dengan pelayanan istri sendiri?".

Tradisi meminjam istri ini, marak sekali di india, terutama di wilayah miskin seperti Baghpat. kasus di India yang marak sekali di perbincangkan adalah tentang Munni, seorang ibu rumah tangga yang sudah berusia 40 tahun, melayani 3 orang pria sekaligus. 1 pria adalah suaminya, dan 2 orang lainnya merupakan saudara iparnya sendiri. 

Tradisi ini dilakukan Murni, bukan karena keinginannya, melainkan keinginan suaminya sendiri. Suami Murni memerintahkannya untuk memberikan kepuasan baik lahir maupun batin kepada saudara iparnya, baik dimanapun dan kapanpun yang mereka mau. Jika Murni menolak melayani mereka, maka ia akan di pukul. Kasus ini baru diketahaui setelah Murni menceritakan apa yang di alaminya kepada petugas sosial. 

Mengapa tradisi meminjam istri ini dapat terjadi?

Pertanyaan tersebut merupakan inti dari kasus ini. Ternyata setelah diselidiki, perbandingan antara perempuan dan laki-laki di India lumayan besar. Berdasarkan data sensus terbaru 2011, di India terdapat 940 perempuan tiap 1.000 laki-laki. Menurut angka kelahiran bayi perempuan yang lahir, pada tahun 2011 terdapat 837 kelahiran bayi perempuan, sedangkan tahun sebelumnya terdapat 850 bayi. Dan menurut informasi, di India satu keluarga bisa 3-4 orang laki-laki yang tidak pernah memilik istri.

Hal inilah yang membuat tradisi "meminjam istri" dapat terjadi, seperti yang telah di sebutkan, bahwa dalam satu keluarga bisa ada 3-4 orang laki-laki yang tidak pernah memiliki istri. jika kita bandingkan, setiap laki-laki pastilah ada keinginan ingin dipuaskan oleh pasangan sendiri, terutama oleh sang istri. namun, bagaimana jika ia tidak pernah memiliki istri? tradisi inilah yang menjadi jalan pintas bagi kaum laki-laki untuk menghamburkan hasrat seksualnya. Dan terlebih lagi, hal itu diizinkan oleh suaminya sendiri.

Apakah Penyebab dari Tradisi ini?
Banyak hal negatif yang diperoleh dari tradisi ini, diantaranya adalah :
- Tekanan batin (psikologis) bagi sang istri
- Tidak menutup kemungkinan akan adanya penyakit kelamin yang akan menular
- Sang istri sering merasa capek yang luar biasa
- Istri menjadi setres berkepanjangan
- Pekerjaan Rumah Tangga dapat menjadi terhambat akibat harus melayani pria yang bukan suaminya
- Hal yang paling ditakutkan adalah sudah tidak adanya rasa cinta sang istri kepada suami, akibat suami yang telah seenaknya meminjamkan dirinya kepada lelaki lain

Apa pelajaran yang bisa kita petik dari kasus ini?
Banyak hal yang bisa kita petik dari peristiwa ini, diantaranya seperti :
* Bagi Wanita : kita harus selektif dalam memilih pasangan

(kita sebagai manusia, hendaknya dapat selektif dalam memilih pasangan, kita harus melihat kesungguhan pasangan, apakah benar mencintai kita atau tidak. Sesungguhnya, apabila suami yang benar-benar mencintai dan menyayangi kita, tidaklah mungkin ia mau meminjamkan apalagi menyerahkan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya kepada pria lain) 

* Bagi Pria : Cintailah istrimu sebaik mungkin

(Bagi pria, hendaknya mencintai dan menyayangi pasangan sepenuh hati, jagalah dirinya dengan baik, karena sesungguhnya sekeras apapun watak seorang wanita, terdapat kelembutan di dalamnya. Senyumnya dapat menenangkan hati, wajahnya yang teduh dapat membuat lupa akan masalah yang telah terjadi. Sesungguhnya, dibalik pria yang sukses, terdapat sosok wanita yang ada di belakangnya. Begitulah apa yang pernah di katakan pepatah dan hadits nabi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar