Kepulauan Bangka Belitung merupakan Provinsi yang ke-31 di Indonesia, yang terdiri dari pulau Bangka dan pulau Belitung, serta pulau-pulau kecil lainnya yang terletak di antara kedua pulau besar ini (Bangka dan Belitung). Semula, Bangka Belitung merupakan bagian dari provinsi Sumatra Selatan, namun semenjak tahun 2000 pada undang-undang nomor 27 tahun 2000, Bangka Belitung terpisah dari kepulauan Sumatra Selatan, dan berdiri sendiri membentuk sebuah provinsi.
Alasan mengapa kepulauan Bangka Belitung memisahkan diri dari Sumatra Selatan adalah karena kepulauan Bangka belitung ingin dapat mengelola SDA yang mereka hasilkan sendiri (ex: timah, kelapa sawit, karet, dan lada). Selain itu, kepulauan Bangka Belitung sudah memiliki 6 kabupaten dan 1 kota, yang dimana hal tersebut merupakan syarat terbentuknya suatu provinsi.
B. Mayoritas Penduduk
Pada Kepulauan Bangka Belitung, Mayoritas penduduk 65%
Melayu, dan 35% Tionghoa (konghuchu). Suku asli suku bangka adalah suku Lom,yaitu dimana suku ini
komunitasnya sudah sangat sedikit. Suku ini biasa nya memiliki ilmu yang
tinggi,sebab mereka hidup dalam misteri yang sama sekali tidak bisa di mengerti
oleh penduduk sekitarnya.
Menurut isu yang beredar, terdapat sebuah misteri pada suku lom ini, yaitu apabila kita melewati rumah suku lom, setelah rumah itu kita lewati dan kita menengok ke arah belakang untuk melihatnya lagi, maka rumah-rumah tersebutpun akan hilang dengan sendirinya. jadi konon, hingga saat ini belum ada yang betul-betul mengetahui suuku lom itu sendiri seperti apa.
C. Sistem Perekoonomian
Sistem mata pencaharian masyarakat di kepulauan Bangka Belitung adalah :
1) Petani : menghasilkan kelapa sawit, lada, karet, buah naga
2) Pertambangan : Timah, Batu Granit, Batu Satam (batu meteor)
3) Penambakan : ikan dan udang
4) Nelayan : ikan laut, cumi, kerang, lobster
5) Kehutanan : madu alam dan rotan
Batu Satam |
D. Kebudayaan Bangka Belitung
a) Perang Ketupat
Acara ini diselenggarakan setiap masuk Tahun Baru Islam (1 Muharam) di
Pantai Tempilang, Kabupaten Bangka Barat. Pada saat acara ini berlangsung, penduduk sekitar pantai Tempilang yang
menyelenggarakan acara ini akan membuka pintu rumah sebesar-besarnya untuk menyambut
tamu-tamu yang berkunjung ke desa mereka. Perang ketupat adalah acara inti dari
semua prosesi dari acara hari itu. Orang-orang berkumpul di Pantai Tempilang,
kemudian pada saat Meriam dinyalakan bertanda acara dimulai. Orang-orang saling
melempar ketupat ke setiap orang yang mereka temui.
Dulunya, ketupat yang digunakan untuk acara ini berisi beras, namun karena banyak yang mengatakan bahwa hal tersebut termasuk hal yang menghambur-hamburkan, maka isi dari ketupat tersebut diganti dengan menggunakan pasir.
b) Kawin Massal
Kawin Massal juga dinamakan "Kawin Hederek" artinya
menikah ramai-ramai. Menikah adalah acara yang sangat penting artinya bagi
masyarakat, sehingga perlu disiapkan dengan matang.Tradisi ini biasanya
diadakan setelah Hari Raya Idul Adha atau setelah panen lada, ataupun padi
"behume" . saat-saat inilah waktu yang tepat menikahkan anak2 mereka
atau menghkhitan. Para pasangan
pengantinpun didominasi dengan Pakaian pengantin tradisional Bangka Belitung, “Baju Mirah”.
c) Ritual Mandi Berlimau
Upacara adat
membersihkan anggota tubuh dengan “air taubat”. Kegiatan adat yang dilakukan
masyarakat dusun Limbung, Desa Jada Bahrin dan Desa Kimak, Kecamatan Merawang.
Kegiatan ini dilaksanakan satu minggu sebelum datangnya bulan Suci Ramadhan.
d) Upacara adat Rebo Kasan
Upacara adat “Tolak Bala”
disimbolkan dengan “ketupat lepas” dan “air wafa” yang dilaksanakan secara
turun temurun oleh penduduk desa Air anyir, kecamatan Merawang. Merupakan
Agenda tahunan setiap tanggal 24 Safar (hijriyah).
E. Upacara Keagamaan
a) Nganggung
Yaitu membawa
makanan dari rumah masing-masing yang di bawa ke masjid (memakai dulang atau
sejenis piring besar yang dibuat dari lapisan melamin) dan dibagikan untuk disantap beramai-ramai
di waktu yang telah di tentukan. Nganggung ini diperingati pada tanggal 1
Muharram.
b) Selikur
upacara ini diadakan satu minggu sebelum hari raya Idul Fitri. selama satu minggu sampai malam takbiran, orang-orang Bangka belitung menyalakan lampu minyak di depan rumah mereka. pada hari pertama di hidupkan lampu satu buah, dan hari-hari berikutnya satu buah lagi sampai tujuh buah lampu yang mereka nyalakan.
F. Makanan Tradisional
makanan tradisional dari Bangka Belitung diantaranya adalah :
a) Lempah Kuning
adalah masakan khas dari Pulau Bangka. Bahan dasar makanan
ini adalah ikan laut dan dapat juga memakai daging, yang kemudian diberi
bermacam bumbu dapur seperti kunyit, bawang merah dan putih serta lebngkuas dan
terasi atau belacan yang khas dari daerah Bangka.
b) Getas / Kretek
makanan yang berbahan dasar ikan dan terigu yang buat dengan
berbagi bentuk yang rasanya hampir sama dengan kerupuk.
c) Rusip
Adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar ikan bilis yang
dicuci bersih dan diriskan secara steril, kemudian dicampur dengan garam yang
komposisinya seimbang. Di samping itu ditambahkan juga air gula kabung agar
aroma lebih terasa, kemudian disimpan sampai menjadi matang tanpa proses
pemanasan. Adonan ini harus ditutup dengan wadah yang rapat agar tidak
tercampur dengan benda asing apapun. Dahulu biasanya proses adonan ini
ditempatkan dalam guci yang bermulut sempit. Suhu ruangan harus dijaga. Makanan
ini dapat dimasak dulu atau dimakan langsung dengan lalapan.
d) Calok
Terbuat dari udang kecil segar yang disebut dengan udang
cencalo/rebon. Udang dicuci bersih dan dicampur dengan garam sebagai pengawet
agar tahan lebih lama. sangat cocok untuk teman lauk nasi hangat dengan lalapan
ketimun, tomat dan sayuran segar lainnya. Calok juga enak sebagai campuran
omelete telur, rasanya akan lebih gurih dan nikmat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar