Kamis, 26 April 2012

Perkembangan Seksual dan Aseksual

Dalam ilmu biologi, terdapat 2 cara bereproduksi pada makhluk hidup, yaitu Seksual (Generatif) dan Aseksual (Vegetatif).


1) Seksual (Generatif)
    
    Adalah suatu proses reproduksi yang melibatkan dua individu, biasanya memiliki jenis kelamin yang berbeda. Pada organisme tingkat tinggi, terjadi pertemuan antara dua gamet, yaitu gamet jantan (spermatozoa) dan gamet betina (sel telur). kedua macam gamet ini dibedakan mulai dari bentuk, ukuran,  dan kelakuannya. kondisi gamet yang berbeda ini disebut Heterogamet.
    Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami didahului dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan sperma dengan sel telur.
    Pada organisme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu lebih besar dari lainnya disebut anisogamet. 
    Contoh yang sederhana saja, kita sebagai manusia merupakan organisme kompleks yang melakukan reproduksi seksual, sementara organisme yang sederhana, kebanyakan dari mereka melakukan reproduksi dengan aseksual.
    Contoh lainnya adalah :
    a) Penyerbukan pada Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)
    Adalah menempelnya serbuk sari ke ilang bakal biji (mikrofil), dan terjadi pembuahan tunggal. Alat reproduksinya beruba strobilus jantan dan strobilus betina. Proses penyerbukan gymnospermae berjalan alami, dan umumnya di bantu oleh angin. Contoh dari tumbuhan gymnospermae, yaitu melinjo, pinus, damar, pakis haji, dan cycas. 
cycas rumphii
melinjo
        Manfaat dari Gymnospermae :
  • Bahan Makanan. (Contoh : biji melinjo)
  • Bahan Industri Kertas. (Contoh : Batang Pinus)
  • Bahan Obat-Obatan. (Contoh : juniper dan pinus)
  • Bahan Terpentin dan plister. (Contoh : tusam/pinus)
  • Bahan Damar. (Contoh : pohon damar) 


    b) Penyerbukan pada Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
     Adalah menempelnya serbuk sari ke kepala putik dan terjadi pembuahan ganda. Alat perkembangbiakannya berupa bunga, yang meliputi perhiasan bunga dan alat kelamin bunga :
  • Perhiasan Bunga      : kelopak dan mahkota bunga
  • Alat Kelamin bunga : Benang sari (alat perkembangbiakan jantan) dan putik (alat perkembangbiakan betina). Benang sari berada pada lingkaran di luar putik
    Berdasarkan kelengkapan bunganya :
  • Bunga lengkap         : Bunga yang memiliki kelopak, mahkota, benang sari dan putik. (Contoh : Bunga Sepatu, Bunga Cabai, Mawar, Melati, Jeruk)
  • Bunga Tidak Lengkap : Bunga yang tidak memiliki salah satu, atau beberapa bagian bunga baik perhiasan maupun alat kelamin
Sumber : 

2) Aseksual (Vegetatif)
    adalah cara repoduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan antara sel kelamin jantan dan betina). Reproduksi aseksual ini terbagi menjadi dua, yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan. 
    a) Vegetatif Alami
  • Fisi : Terjadi pada organisme bersel satu, organisme ini akan terbelah menjadi dua bagian yang sama contoh : - Pembelahan sel bakteri dan plasmodium (repoduksi dengan fisi ganda, inti sel membelah berulang kali dan kemudian setiap anak inti dikelilingi sitoplasma), proses ini disebut skizogoni
    • plasmodium
  • Pembentukan spora : dibentuk di dalam tubuh induknya dengan cara pembelahan sel. Bila kondisi lingkungan baik, maka spora akan berkecambah dan terbentuk individu baru. Contoh : jamur, lumut, paku
    • pembentukan spora pada tumbuhan paku
  • Pembentukan Tunas : Tunas yaitu berupa tonjolan kecil yang akan berkembang dan membentuk sama seperti induknya dengan ukuran kecil. Kemudian tunas ini dapat di lepas dan apabila di tanam, tumbuh sebagai individu baru. Contoh : Sel Ragi dan Hydra (sejenis coelenterata)
  • Fragmentasi : Ketika organisme patah, terbelah menjadi dua bagian, dan patahan tersebut dapat tumbuh kembali menjadi individu baru. Fragmentasi ini tergantung pada kemampuan regenerasi, yaitu memperbaiki jaringan atau organ yang telah hilang. Contoh : cacing pipih, algae berbentuk benang
    • Cacing pipih
  • Propagasi Vegetatif Propagasi vegetatif ini diberikan untuk tumbuhan berbiji. Proses ini adalah bila bagian tubuh tanaman terpisah, maka bagian tersebut akan tumbuh menjadi satu/lebih tanaman baru.
    • Stolon : adalah batang yang menjalar di atas tanah. di sepanjang stolon dapat tumbuh tunas liar, dan tunas tersebut dapat dijadikan menjadi anakan tanaman. (Contoh : rumput teki, rumput gajah dan strawberry)
      • batang pada trawberry
    • Akar Tinggal/rhizoma : adalah batang yang menjalar di bawah tanah. Dapat berumbi untuk menyimpan makanan maupun tak berumbi. Ciri rizom adalah adanya daun yang mirip sisik, tunas, ruas dan antar ruas. (Contoh : kunyit, jahe, lengkuas dan kencur)
      • Rhizoma pada jahe
    • Tunas tumbuh disekitar pangkal batang : tunas yang membentuk rumpun. (Contoh : Pohon Pisang, Pohon Bambu)
      • tunas pohon pisang
    • Tunas Liar : terjadi pada tumbuhan yang daunnya memiliki meristem yang dapat menyebabkan terbentuknya tunas-tunas baru di pinggir daun. (Contoh : Tunas Cocor Bebek)
      • Tunas cocor bebek
    • Umbi Lapis : adalah batang pendek yang berada di bawah tanah. umbi lapis di selubungi oleh sisik-sisik yang mirip kertas. (Contoh : Bawang Merah)
      • bawang merah
    • Umbi Batang : adalah batang yang tumbuh di bawah tanah, digunakan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, maka dari itu kita bisa lihat bentuknya yang besar. Pada umbinya, kita juga dapat melihat tunas-tunas yang juga akan membentuk individu baru. (Contoh : Kentang) 
        • kentang
      Sumber : 
      http://5il4.wordpress.com
      http://gudangmakalah.blogspot.com
      http://kambing.ui.ac.id 


       b) Vegetatif Buatan
            Reproduksi karena adanya bantuan dari pihak lain, seperti manusia
          1) Stek : merupakan penanaman potongan bagian tumbuhan, agar dapat di tumbuhkan menjadi tanaman baru. Terdapat berbagai macam stek, yaitu stek batang, daun, atau akar. stek batang dapat dilakukan pada tanaman singkong dan tanaman sirih. stek daun dapat kita lakukan pada tanaman cocor bebek dan begonia. dan stek akar dapat dilakukan pada tanaman sukun.
    stek

          2) Cangkok : adalah suatu reproduksi dengan membuat cabang batang tanaman menjadi berakar. caranya, sebagian kulit batang di buang, dan di bungkus dengan menggunakan tanah. Setelah di bungkus, ikat bungkusan tersebut dengan rapat. Agar udara dan air dapat masuk, kita dapat memberikan bolongan-bolongan kecil pada bungkusan tersebut. 
    Cangkok

          Pada cabang tanaman yang di cangkok, akan tumbuh akar dan siap di tanam menjadi tanaman baru. tanaman yang dapat di cangkok haruslah batang yang berkambium. Pencangkokan ini bertujuan untuk menghasilkan tanaman yang sama seperti induknya. (contoh : tanaman mangga, jambu air dan rambutan). Menurut Rochiman dan Harjadi (1973), hal yang perlu di perhatikan pada saat mencangkok :
    • waktu mencangkok, sebaiknya dilakukan pada musim hujan, agar tidak perlu melakukan penyiraman yang berulang-ulang
    • memilih batang cangkok, pohon induk yang digunakan tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, kuat, sehat, dan subur, serta banyak dan baik buahnya
    • pemeliharaan cangkokan, pemeliharaan sudah di anggap cukup, apabila cangkokan tersebut cukup lembab sepanjang waktu
          3) Merunduk : adalah teknik perkembangbiakan tumbuhan dengan cara menundukkan batang tanaman ke tanah dengan harapan akan tumbuh akar. Setelah akar timbul, maka batang sudah dapat di potong dan di pindahkan ke tempat lain. (Contoh : dapat di gunakan pada tanaman alamanda)
    merunduk
        4) Tempel (okulasi) : menempelkan mata tunas suatu tumbuhan pada batang tumbuhan lain. Okulasi ini bertujuan untuk menggabungkan dua tumbuhan yang memiliki sifat berbeda. Dan pada akhirnya akan menghasilkan tumbuhan yang memiliki dua jenis buah atau bunga.
    Okulasi
        5) Sambung (Enten) : adalah menyambungkan dua jaringan tanaman yang hidup, sehingga keduanya bergabung dan tumbuh serta berkembang menjadi satu tanaman gabungan. menyambung bertujuan untuk menyatukan dua sifat unggul tumbuhan yang berbeda agar menghasilkan kualitas tumbuhan yang terbaik. 
    Sambung (enten)
    sumber : 

    Rabu, 25 April 2012

    Asal Mula Kehidupan di Bumi

    Para ahli telah melakukan berbagai penelitian mengenai asal mula kehidupan di bumi. Dari sekian banyak penelitian, dikelompokkanlah berbagai teori mengenai asal mula kehidupan, yaitu : Abiogenesis, Biogenesis dan Neoabiogenesis.

    1) Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea)
         Teori ini di kemukakan oleh filosof Yunani bernama Aristoteles (384-322 SM) dan di dukung oleh Antonie van Leeuwenhoek dan Nedham. Teori ini mengemukakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati atau terjadi secara spontan. 

    2) Teori Biogenesis
         Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis. Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup bukan berasal dari benda mati, melainkan dari makhluk hidup itu sendiri juga. Terdapat tiga penelitian yang mendukung teori ini, diantaranya dari Fransisco Redy, Lazzaro Spalanzani dan Louis Pasteur
         (2.1) Fransisco Redy (1688)
                 image thumb3 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)
                 
                 Fransisco Redy membuat sebuah penelitian dengan memasukkan daging ke dalam enam toples : 
    2 toples : tidak di berikan penutup (gambar samping kiri)
    2 toples : tertutup rapat (gambar di tengah)
    2 toples : lagi di tutup dengan menggunakan kain kasa (gambar samping kanan).
              Terlihat pada gambar bahwa toples yang tidak tertutup, akan di hinggapi lalat, sehingga lalat tersebut akan bertelur dan dari telur tersebut akan menghasilkan belatung. Pada toples yang tertutup rapat, lalat tidak menghinggapi daging tersebut, dan lalat pun tidak bertelur di dalamnya. Dan pada toples yang tertutup kain kasa, lalat tidak menghinggapi daging, namun menempel pada kain kasa karena menghirup aroma dari daging, dengan menempel, lalatpun akan bertelur di atas kain kasa tersebut.
                 Dari percobaannya, Redi menyimpulkan bahwa mengapa makhluk hidup (belatung) ada, karena lalat yang sengaja meletakkan telurnya pada daging tersebut. Jadi, menurutnya, makhluk hidup berasal dari telur (omne vivum ex ovo).
         (2.2) Lazzaro Spallanzani (1750)
                  image thumb5 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)
                 
              Spalanzani melakukan percobaan dengan menggunakan tiga tabung : 
    Tabung I    : tidak dipanaskan dan di tutup rapat
    Tabung II   : dipanaskan namun di biarkan terbuka. 
    Tabung III  : dipanaskan dan di tutup rapat.
          Hasil dari eksperimen tersebut adalah tabung yang tertutup, baik itu di panaskan maupun tidak, air kaldu tidak membusuk dan tidak akan terdapat mikroorganisme di dalamnya. Namun sebaliknya dengan tabung yang terbuka, air kaldu akan mebusuk dan terdapat banyak mikroorganisme di dalamnya.
           Spallanzani menyimpulkan, bahwa makhluk hidup bukan berasal dari air kaldu, melainkan dari makhluk hidup lainnya (yang berasal dari udara). Jadi, adanya pembusukan air kaldu, karena adanya kontaminasi mikroba dari udara dengan air kaldu tersebut. Namun, pendapat ini di tentang oleh ahli Abiogenesis, mereka mengatakan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh, karena tidak terdapat di udara. 
         (2.2) Louis Pasteur 
                  taylorimmgclouispasteur2m
                 image thumb8 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)
              image thumb9 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)image thumb10 Asal usul kehidupan : Biogenesis versus Abiogenesis (1)
              Louis pasteur menyempurnakan percobaan dari Redi dan Spallanzani. ia membuat percobaan dengan menggunakan air kaldu yang dimasukkan ke dalam pipa berbentuk leher angsa, air kaldu tersebut di panaskan. Setelah dipanaskan, air kaldu di dinginkan dan di letakkan di tempat yang aman dalam keadaan posisi tegak. Ketika dilihat keesokan harinya, air kaldu tersebut tetap jernih dan tidak mengandung mikroorganisme. 
         Pasteur mencoba memiringkan pipa tersebut, hingga air kaldu mengalir ke permukaan pipa dan bersentuhan dengan udara. Setelah didiamkan dan dilihat keesokan harinya, air kaldu tersebut telah membusuk dan terkandung banyak mikroorganisme di dalamnya. 
             Melalui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi.
             Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai ke permukan pipa, air kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan ke posisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk.  Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi keruh, karena adanya pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Melalui percobaan ini, terbuktilah bahwa adanya makhluk hidup tidak terjadi secara spontan.


    Dengan ini, muncullah paham baru tentang asal-usul makhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis :

    • omne vivum ex ovo  = setiap makhluk hidup berasal dari telur
    • omne ovum ex vivo  = setiap telur berasal dari mahluk hidup
    • omne vivum ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya 

    Sumber :
    http://filzahazny.wordpress.com
    http://biologimediacentre.com


    3) Teori Neoabiogenesis
         (3.1) Teori Evolusi Kimia
                

          
               
              
            Setelah diterimanya teori Biogenesis, muncul lagi satu pertanyaan "lalu, dari manakah asal mula makhluk hidup yang pertama?". Harold Urey mengatakan bahwa pada periode tertentu, atmosfer bumi mengandung molekul Metana (CH4), Amonia (NH4), Air (H20) dan karbon dioksida (CO2). Karena pengaruh dari energi petir dan sinar kosmis, zat-zat tadi bereaksi. Hasil reaksi tersebut menghasilkan makhluk hidup pertama yang diduga sebagai virus. 
             Untuk membuktikan teori ini, Stanley Miller melakukan sebuah percobaan. Peralatan yang dirancang Miller, yakni ruang bunga api diisi dengan campuran gas meniru atmosfer purba, sementara botol kaca kecil diisi dengan air murni seperti sup purba. Miller membuat kilat buatan dengan bunga api listrik di antara dua elektroda dalam atmosfer buatan tersebut. Ia juga memanaskan air laut tiruannya. Percobaan ini berlangsung selama seminggu dan dapat menghasilkan beragam senyawa organik.
         (3.2) Teori Evolusi Biologi
                  
                  
                  
                Tahapan Evolusi Biologi menurut Ivanovich Oparin :

    1. Bumi primitif, atmosfer mengandung : hidrogen, air, metana dan amonia
    2. Sintesis dari campuran organik sederhana : alkohol, gliserin, asam organik, purin dan pirimidin
    3. Sintesis dari makromolekul : karbohidrat, lemak, protein, enzim, nukleotida, dan asam nukleat
    4. Gabungan dari berbagai makromolekul membentuk partikel-partikel besar dan kompleks
    5. Membran membungkus organisme-organisme heterotrof primitif yang melakukan fermentasi
    6. Permulaan duplikasi dan reproduksi molekular 
    7. Fotosintesis dan respirasi
            Seperti pada percobaan teori Evolusi Kimia, zat-zat anorganik (air, metana, karbon dioksida dan amonia) membentuk zat-zat organik akibat adanya radiasi dari energi listrik yang berasal dari petir.  Suhu di bumi terus menurun. Ketika sampai pada titik kondensasi, terjadi hujan yang mengikis batuan di bumi yang banyak mengandung zat-zat anorganik. Zat-zat anorganik tersebut terbawa ke lautan yang panas. 
              Di lautan ini terbentuk sup purba (bahan organik yang terdapat di perairan) atau  sup primordial. Sup purba terus berkembang selama berjuta-juta tahun. Di dalam sup purba, terkandung zat anorganik, RNA, dan DNA. RNA yang dibutuhkan dalam proses sintesis protein dapat terbentuk dari DNA. Akibatnya, terbentuklah sel pertama. Sel pertama tersebut mampu membelah diri sehingga jumlahnya semakin banyak. Sejak saat itulah evolusi biologi berlangsung.

    Sumber : 

                 

    Rabu, 04 April 2012

    Ilmu Alamiah Dasar dan Bagian-bagiannya

    Apa itu Ilmu Alamiah Dasar?
       Ilmu Alamiah Dasar. Awalnya saat kita masih berada di bangku SD, SMP, maupun SMA, kita sudah mendapatkan basic pengetahuan dari "ilmu alamiah dasar" ini. Misalnya saja mengenai planet, sudah kita pelajari di bangku SD pada pelajaran Biologi, dan mengenai struktur lapisan kulit bumi dan fungsinya, telah kita pelajari di bangku SMA pada pelajaran Geografi. Lalu, apa pengertian dari "ilmu alamiah dasar" itu sendiri?

       Ilmu alamiah dasar adalah ilmu yang mengkaji mengenai gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga akan terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu ini biasa juga disebut natural science. Bedanya yang kita pelajari ketika di bangku SD, SMP, maupun SMA adalah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) menjelaskan mengenai gejala-gejala alam secara lebih filosofis dan hanya membahas mengenai konsep-konsep maupun prinsip-prinsip yang esensial saja.
    Sumber : 

    Perkembangan Alam Pikiran Manusia
       Manusia diciptakan oleh Tuhan sangat unik dan istimewa, hal unik dan istimewa inilah yang dapat membedakan manusia dari makhlup hidup lain. Hal tersebut adalah "pikiran". Karena dibekalinya sebuah pemikiran, kitapun juga memiliki rasa keingintahuan yang tinggi mengenai benda ataupun peristiwa yang terjadi di sekitar kita, termasuk juga tahu tentang dirinya sendiri.


       Rasa ingin tahu ini menuntut kita sebagai manusia untuk memahami dan menjelaskan mengenai gejala-gejala alam, cara untuk menyelesaikan berbagai persoalan, dan lain sebagainya. karena tuntutan tersebut, kita akan mencari berbagai referensi dalam mencari jawabannya. Dengan adanya berbagai macam referensi yang kita dapat, maka akan bertambah pula pengetahuan kita atau biasa disebut dengan "mengumpulkan pengetahuan". Dengan berbagai macam pengetahuan yang kita dapat, jadilah kita sebagai Makhluk hodup ciptaan Allah yang cerdas.. (amiin).
       
       Terdapat dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yaitu Perkembangan Alam pikiran manusia sejak zaman purba hingga dewasa ini, dan perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya.


       A. Perkembangan alam pikiran manusia sejak zaman purba hingga dewasa ini
           (ZAMAN PURBA)
           1) Kehidupan Manusia Berburu dan Meramu  
               a. Zaman berburu dan meramu tingkat awal
               Zaman ini merupakan zaman paleolithikum/zaman batu tua. Pada masa ini, manusia sangat bergantung kepada alam, hidupnya masih berpindah-pindah (nomaden), belum memiliki tempat tinggal yang tetap, mengumpulkan makanannya masih dengan berburu. Pada zaman ini, manusia belum mengenal kepercayaan dan masih berpikir yang sangat sederhana. Sebagai bukti, banyak alat-alat keseharian mereka ditemukan masih merupakan alat yang sederhana dan masih kasar.
               b. Zaman berburu dan meramu tingkat lanjut
           Zaman ini terjadi pada zaman Mesolithikum/zaman batu tengah. Pada masa ini manusia sudah memiliki tempat tinggal yang tetap, hidupnya tidak lagi bergantung penuh pada alam, dan alat yang dihasilkan sudah halus dan bersifat praktis.


           2) Kehidupan Manusia Masa Bercocok Tanam
              Jenis Manusia pada zaman ini sudah mencapai tarif homo sapien penuh, yang berarti jenis manusia yang cerdas, pimikirannya sudah meningkat jauh daripada sebelumnya. Pada masa ini, manusia berusaha untuk tidak terus bergantung kepada alam, mereka mengadakan persediaan makanan yang cukup di tempat tinggal mereka agar tidak perlu mengembara lagi. Berikut yang dimaksud mengadakan persediaan makanan :
               - Mananam tumbuh-tumbuhan tertentu
               - Menyimpan atau mengawetkan makanan
               - Menjinakkan binatang (agar tidak berburu lagi)
          Manusia pada masa ini telah miliki kepercayaan terhadap roh, terutama pada roh nenek moyang. Zaman ini juga menghasilkan kebudayaan Neolithikum, Megalithikum, gerabah, dll.


           3) Kehidupan Masa Perundagian
             Dalam masa ini, manusia memiliki kemampuan baru, yaitu peleburan bijih logam dan pembuatan alat-alat dari logam (perunggu & besi). Masa ini juga manusia telah terjalin hubungan antara daerah-daerah sekitar kepulauan Indonesia, yang mendorong meningkatnya kemampuan Indonesia.


           4) Keadaan Manusia menjelang zaman Pra Sejarah 
             Masyarakat Indonesia sudah memiliki tata kehidupan yang teratur dan kebudayaan yang cukup tinggi. hal ini dapat terbukti bahwa mereka : telah pandai bercocok tanam, pandai berlayar, memiliki pengetahuan mengenai perbintangan, pandai membuat alat-alat dari logam, kehidupannya sudah menetap, keseniannya sudah berkembang, dll. 
           (ZAMAN YUNANI)
         proses perkembangan pada zaman ini masih mendasari knw how, namun lebih maju dari sebelum-sebelumnya. Di bidang pengetahuan, sikap menerima apa adanya, kini berubah, manusia lebih ingin mencari tahu kebenarannya. Oleh sebab itu, pada zaman ini banyak muncul tokoh filosofis, seperti Thales, Aristoteles, dll.   
           (ZAMAN MODERN)
         Pada awal abad ke-14, Bangsa Eropa memiliki kemajuan yang pesat di bidang ilmu pengetahuan, terlebih dengan munculnya buku yang berjudul "Novum Organum" yang ditulis oleh Francis Bascon. Buku ini menjelaskan tentang landasan empiris dalam mengembangkan pengetahuan dan penegasan ilmu pengetahuan dengan metodenya.
         Dilihat dari segi metodelogi dan psikologi, seluruh pengetahuan tersebut didasarkan pada :
          - pengamatan serta pengalaman manusia yang terus-menerus
          - pengumpulan data yang terus-menerus dilakukan secara sistematis
          - Analisis data yang dilakukan dengan berbagai cara
          - penyusunan teori-teori dan ramalan-ramalan sehubungan dengan teori tersebut
          - percobaan untuk menguji ramalan tersebut
           Dari perkembangan zaman ini, dapat disimpulkan, bahwa ilmu pengetahuan modern memiliki suatu sistem yang di dalamnya terkandung pengoreksian diri, yang memungkinkan adanya tahap untuk menuju kebenaran dan kesempurnaan. 
    Sumber : http://novinirmala.student.fkip.uns.ac.id

       B. Perkembangan Alam Pikiran Manusia Sejak Dilahirkan Sampai Akhir Hayatnya
       Alam pikiran seorang bayi yang baru lahir mengalami perkembangan yang serupa. Saat ia menjadi balita (anak kecil), ia akan memiliki rasa keingintahuan yang besar, maka dari itu tidak heran apabila seorang anak kecil banyak sekali bertanya kepada ayah dan ibunya. Seiring berjalannya waktu ia akan tumbuh besar, bertumbuh besar bukan berarti rasa keingintahuan tersebut berhenti, namun sebaliknya rasa tersebut malah semakin besar bahkan akan terus tumbuh hingga akhir hayatnya. 


       Perkembangan alam pikiran berasal dari dua sebab, yaitu dari dalam dirinya sendiri, dan lingkungan eksternalnya. Namun faktor dari dalam (internal) lebih berpengaruh mengacu keingintahuan mereka dibandingkan faktor eksternalnya.
    Sumber : http://www.scribd.com 


    MITOS DAN CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN
       1) Membedakan antara mitos, legenda dan cerita rakyat
            - MITOS     
          Mitos adalah sebuah cerita rakyat yang ditokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain pada masa lampau. Cerita ini dianggap benar-benar terjadi oleh para penganutnya. Mitos juga disebut "mitologi" atau biasa diartikan sebagai cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat dan konsep dongeng suci.
          Dengan demikian dapat disimpulkan mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara ghaib dan mengandung arti yang mendalam.
            - LEGENDA
            
            Legenda adalah sebuah prosa rakyat yang dianggap oleh pengikutnya sebagai kisah yang benar-benar terjadi. Namun sayang, legenda tersebut telah mengalami distorsi. jadi ceritanya sudah banyak yang bukan merupakan kisah aslinya. 
              - CERITA RAKYAT
              
               adalah sebuah sastra tulisan yang merupakan cerita pada masa lampau dan merupakan ciri khas dari setiap bangsa yang memilikikultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. (ex : timun mas, sangkuriang, dll)  
    Sumber : http://ilovemygoogle.wordpress.com dan http://novaliaiqlima.blogspot.com

       2) Cara Manusia Dalam Memperoleh Ilmu Pengetahuan
       Telah kita bahas sebelumnya, bahwa karena di dalam diri kita terdapat rasa "keingintahuan" yang tinggi, akibat adanya rasa keingintahuan, maka akan timbul berbagai pertanyaan, kita selalu berusaha untuk mencari berbagai referensi untuk menjawab semua pertanyaan yang timbul dalam pikiran kita. Dengan adanya berbagai referensi tersebut, kita menjadi tahu lebih banyak dibandingkan sebelumnya. 
           Lalu, bagaimana proses manusia dalam memperoleh pengetahuan?
           Tahap pertama yang dicapai adalah Konseptualisasi. Benda nyata  seperti piring atau sendok perlu dikonseptualisasi melalui proses mental. Pengalaman atas piring dan sendok 
    diabstraksi dan kemudian disatukan menjadi pengalaman mental yang tersimpan dalam otak.
             Proses ini terjadi berulang tiap manusia mendapatkan pengetahuan baru. Kemampuan konseptualisasi tidak akan sama antara  satu orang dengan yang lain. Pengetahuan akan piring dan sendok relatif mudah dipahami karena keduanya merupakan perkakas sederhana, nyata, bisa dilihat maupun diraba.
           Lantas, apakah proses ini akan menghantarkan ke arah pengetahuan yang benar?
        Jawabnya belum tentu. Sangat mungkin manusia mengalami kesalahan. Seorang astronom bisa saja salah mengartikan gelombang radio yang terdeteksi dari luar angkasa sebagai sinyal dari makhluk asing, padahal itu hanya pulsar yang dipancarkan oleh kumpulan bintang.
            Agar kesalahan bisa diminimalkan diperlukan verifikasi. Verifikasi mesti menunjukkan hasil yang konsisten dari waktu ke waktu. Jika hari ini hasilnya merah dan sebulan kemudian tetap merah, tingkat kepercayaan atas pengetahuan ini akan semakin tinggi.
    Sumber : http://syafrilhernendi.com
           b. Metode Ilmiah
           Melalui metode ini, pengetahuan diperoleh dari percobaan yang terstruktur dan dikontrol oleh data-data yang empiris. Percobaan-percobaan ini didasarkan pada teori-teori terlebih dahulu, sehingga di temukan pembenaran-pembenaran atau perbaikan-perbaikan dari teori sebelumnya. 
    Sumber : http://rahmiajengefrianingsih.blogspot.com


       3) Bagaimana Manusia Begitu Mudah dalam Menerima Mitos?
        Mitos merupakan sebuah cerita yang dianggap benar oleh masyarakat yang menganutnya. Lalu, mengapa begitu mudahnya mereka percaya pada cerita yang belum tentu benar?. inilah alasan mengapa manusia mudah mempercayai hal tersebut :
            a. Keterbatasan Pengetahuan     

             pada umunya manusia memperoleh informasi dari cerita orang yang mengetahui akan suatu hal. Kemudian hal ini bepindah telinga kepada manusia yang lain. yang menjadi masalah adalah kebenaran tentang informasi atau pengetahuan yang muncul dan telah menyebar tersebut.

              b. Keterbatasan Manusia dalam Menalarkan Sesuatu          

            ini dikarenakan kemampuan berpikir manusia pada saat itu masih latih. Sehingga pemikiran yan dihasilkan dapat benar dan dapat pula salah.

              c. Keingintahuan Manusia yang Telah Terpenuhi Untuk Sementara

             mengadung pengertian bahwa ketika manusia tlah mampu menalarkan sedikit hal yang ada dalam pikirannya maka disitulah letak kepuasan manusia yang diterimanya secara intuisi.

              d. Keterbatasan alat Indera Manusia

            selain beberapa hal diatas keterbatasan manusia terhadap bagaimana Ia menggunakan alat inderanay masih terbatas sehingga jangkauan yang sangat detail dalam suatu penciptaan hal yang baru masih bisa diragukan.

    Sumber : http://ifsindra.wordpress.com


    METODE ILMIAH
       1) Cara Memperoleh pengetahuan Ilmiah dan non-ilmiah
            Pengetahuan dapat diperoleh melalui dua pendekatan : metode non-ilmiah dan ilmiah
           a. Metode non-Ilmiah
               - Akal Sehat
               Menurut Conant yang dikutip dari Kerlinger, Akal Sehat adalah serangkaian konsep dan bagian konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan. Konsep merupakan kata yang dinyatakan abstrak dan dapat digeneralisasikan kepada hal-hal yang khusus. Akal sehat ini dapat menunjukan hal yang benar, walaupun disisi lainnya dapat pula menyesatkan.
               - Intuisi
                Intuisi adalah penilaian terhadap suatu pengetahuan yang cukup cepat dan berjalan dengan sendirinya. Biasanya didapat dengan cepat tanpa melalui proses yang panjang tanpa disadari. Dalam pendekatan ini tidak terdapat hal yang sistemik.
              - Prasangka
            Pengetahuan yang dicapai secara akal sehat biasanya diikuti dengan kepentingan orang yang melakukannya kemudian membuat orang mengumumkan hal yang khusus menjadi terlalu luas. Dan menyebabkan akal sehat ini berubah menjadi sebuah prasangka.
              - Penemuan Coba-Coba
             Pengetahuan yang ditemukan dengan pendekatan ini tidak terkontrol dan tidak pasti. Diawali dengan usaha coba-coba atau dapat dikatakan trial and error. Dilakukan dengan tidak kesengajaan yang menghasilkan sebuah pengetahuan dan setiap cara pemecahan masalahnya tidak selalu sama.
          Contohnya seperti seorang anak yang baru bisa jalan ingin menggapai gelas di atas meja. karena struktur tuubuhnya yang kecil, ia tidak dapat menggapai gelas tersebut meski harus melompat sekalipun, namun pada suatu saat ia mencoba menggapai gelas dengan naik ke atas kursi, dan akhirnya, ia pun bisa mengambil gelas tersebut.
              - Pikiran Kritis
            pemikiran ini biasanya di dapat oleh orang-orang yang telah menempuh jenjang pendidikan yang tinggi, sehingga dapat dipercaya oleh orang lain. Meski tidak semuanya seperti itu, terkadang pendapatnya selain melalui pemikiran yang kritis, juga didapat melalui pemikiran yang logis. 

           b. Metode Ilmiah
           Melalui metode ini, pengetahuan diperoleh dari percobaan yang terstruktur dan dikontrol oleh data-data yang empiris. Percobaan-percobaan ini didasarkan pada teori-teori terlebih dahulu, sehingga di temukan pembenaran-pembenaran atau perbaikan-perbaikan dari teori sebelumnya. 
    Sumber : http://rahmiajengefrianingsih.blogspot.com


       2) Langkah Operasional Metode Ilmiah
          1) Karakterisasi (Observasi dan Pengukuran)
          Dalam proses karakterisasi, para ilmuwan mengidentfikasi sifat-sifat yang relevan dengan subjek yang diteliti. Proses ini dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan observasi. Observasi yang dimaksud, seringkali menggunakan pengukuran serta perhitungan yang cermat.
        Proses pengukuran biasanya dilakukan di suatu tempat yang terkontrol (ex: laboratorium), atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat di manipulasi (ex : bintang atau populasi manusia). Proses pengukuran seringkali memerlukan suatu peralatan ilmiah khusus (ex : termometer, voltmeter, dll)
            Pada hasil pengukuran ilmiah, biasanya ditabulasikan dalam bentuk tabel, grafik, dll.  Hasil pengukuran pada karya ilmiah juga disertai dengan estimasi hasil pengukuran yang tidak valid, maka dari itu seringkali terjadi pengulangan pengukuran atas kuantitas yang diukur.
          2) Hipotesis
          Hipoteses adalah dugaan sementara atau prediksi tentang hasil eksperimen dalam laboratorium. Hipotesis tersebut dapat bersifat statistik ataupun probabilitas. Hasil yang diramalkan oleh prediksi haruslah belum di ketahui kebenarannya. Setelah melakukan eksperimen, barulah kita dapat mengetahui benar atau tidaknya hipotesis atau prediksi yang kita lakukan.        
          3) Melakukan Eksperimen
             Eksperimen dirancang untuk menguji hipotesis yang diajukan. Hasil eksperimen tidak pernah membenarkan suatu hipotesis, melainkan meningkatkan suatu probabilitas kebenaran hipotesis tersebut.
          Pencatatan yang detail sangatlah penting untuk eksperimen, hal ini berguna untuk membantu kita membuat laporan hasil penelitian. Ada tiga jenis Variabel dalam Eksperimen :
             - Variabel Bebas : Variabel yang dapat diubah sevara bebas
             - Variabel terikat : adalah subjek yang diteliti
             - Variabel kontrol : adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap
          4) Menyimpulkan Hasil Eksperimen
          Ketidakberhasilan untuk membuat suatu hipotesis yang menarik, dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan ulang metode eksperimen tersebut. Ketidakberhasilan eksperimen dalam membuat suatu hal yang menarik, dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan kembali metode eksperimen tersebut. Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis :
              - Jangan ubah Hipotesis
              - Jangan abaikan hasil eksperimen
              - Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
              - Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab    ketidaksesuaian
              - Bila cukup waktu, lakukan eksperimen sekali lagi                

       3) Menyebutkan keterbatasan peranan metode ilmiah
           Apabila kita cermati, metode ilmiah ini memiliki kelemahan atau keterbatasan untuk bisa digunakan dalam mencari kebenaran. Dalam metodologi ilmiah harus memenuhi pernyaratan : Empiris, Obyektif, Rasional dan Sistematis.
           - Empiris 
          adalah suatu kebenaran berdasarkan pengalaman yang dapat ditangkap oleh panca indera. Tapi, sebagaimana kita ketahui, panca indera yang kita miliki tidak pernah mampu menangkap dengan tepat apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. maka apabila pengetahuan diartikan sebagai suatu pengalaman dari panca indera, tidak sepenuhnya benar
           - Obyektif
           adalah suatu kebenaran yang berdasarkan objektifitas. Dalam kenyataannya, banyak pengetahuan yang dijadikan sebagai kebenaran hanya atas berdasarkan asumsi atau dugaan sementara dari orang per orang. Jadi kebenaran tersebut sebenarnya bersifat subjektif, bukan objektif.
           - Rasional
           Kebenaran bersumber dari akal (rasio), dimana pengalaman-pengalaman hanya sebagai perangsang bagi pikiran. Kebenaran juga merupakan kesimpulan dari pengalaman-pengalaman yang telah terjadi dan menjadi pengetahuan dalam akal manusia. namun realitasnya, banyakkebenaran yang tidak masuk akal, namun diikuti oleh banyak orang dan dijadikan sebuah kebenaran. 
           - Sistematis
             Sistematis yang berarti berurutan, yakni dalam menemukan suatu kebenaran haruslah melalui proses yang berturutan. sistematis sebagai sebuah metode bisa menjadi suatu keharusan, namun tahapan yang dikerjakan secara berurutan itu belum tentu kebenaran yang hakiki.